Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari
lima sila. Kelima sila itu adalah: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusayawaratan perwakilan, dan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mengetahui latar
belakang atau sejarah Pancasila dijadikan ideologi atau dasar negara
coba baca teks Proklamasi berikut ini.
Sebelum tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa
Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang
menjajah atau berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa Belanda, Portugis,
Inggris, dan Jepang. Paling lama menjajah adalah bangsa Belanda. Padahal
sebelum kedatangan penjajah bangsa asing tersebut, di wilayah negara RI
terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka, misalnya Sriwijaya,
Majapahit, Demak, Mataram, Ternate, dan Tidore. Terhadap penjajahan
tersebut, bangsa Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk
perjuangan bersenjata maupun politik.
Perjuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah, dalam
hal ini Belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan selalu
mengalami kegagalan.
Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 8 Maret.
Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang
tidak terlalu lama menduduki Indonesia. Mulai tahun 1944, tentara
Jepang mulai kalah dalam melawan tentara Sekutu. Untuk menarik simpati
bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara
Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari.
Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September
1944. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April
1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa
Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam
Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer
Jepang di Jawa dan Madura)
Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini
adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya
dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi
kemerdekaan Indonesia.
Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan
sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945. Dalam sidang
pertama ini yang dibicarakan khusus mengenai calon dasar negara untuk
Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama itu, banyak anggota yang
berbicara, dua di antaranya adalah Muhammad Yamin dan Bung Karno, yang
masing-masing mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka.
Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai dasar negara secara lisan yang
terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Usulan ini diajukan pada tanggal 29 Mei 1945, kemudian pada tanggal 1
Juni 1945, Bung Karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang
terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjut Bung
Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi
Trisila, yaitu:
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan
Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.
Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI
sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah
menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada
sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul
secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945.
Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang, yaitu:
1. Ir. Soekarno
2. Ki Bagus Hadikusumo
3. K.H. Wachid Hasjim
4. Mr. Muh. Yamin
5. M. Sutardjo Kartohadikusumo
6. Mr. A.A. Maramis
7. R. Otto Iskandar Dinata
8. Drs. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil,
dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang
dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya sebuah Panitia Kecil
Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan
orang, yaitu:
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Muh. Hatta
3. Mr. A.A. Maramis
4. K.H. Wachid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakkir
6. Abikusno Tjokrosujoso
7. H. Agus Salim
8. Mr. Ahmad Subardjo
9. Mr. Muh. Yamin
Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu
juga melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum
Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan “Piagam Jakarta”.
Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai
adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada
tanggal 9 Agustus dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan
tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa
Indonesia, yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada
tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI
mengadakan sidang, dengan acara utama (1) mengesahkan rancangan Hukum
Dasar dengan preambulnya (Pembukaannya) dan (2) memilih Presiden dan
Wakil Presiden.
Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang cukup panjang. Sebelum
mengesahkan Preambul, Bung Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada
tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaat setelah Proklamasi
Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur yang menemuinya.
Intinya, rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada alinea
keempat preambul, di belakang kata “ketuhanan” yang berbunyi “dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dihapus.
Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik memisahkan diri
dari negara RI yang baru saja diproklamasikan. Usul ini oleh Muh. Hatta
disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya kepada para anggota
tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wakhid
Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Muh. Hatta berusaha meyakinkan tokoh-tokoh
Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan
kesatuan, mengingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh-tokoh
Islam itu merelakan dicoretnya “dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya” di belakang kata Ketuhanan dan diganti
dengan “Yang Maha Esa”.
Adapun bunyi Pembukaan UUD1945 selengkapnya sebagai berikut:
UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN
(Preambule)
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan peri-kemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan
pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa
dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidup-an bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadil-an sosial,
maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia dan Ke-rakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Minggu, 30 Juni 2013
BIOLOGI: Fotoreseptor
Mata adalah sistem pencitra yang dimiliki oleh manusia. Cahaya yang di
pantulkan (atau dipancarkan) oleh sebuah benda ditangkap oleh mata
melalui suatu sistem biokamera dengan satu lensa. Di belakang lensa mata
akan terjadi bayangan terbalik karena sifat optik dari lensa.
Selanjutnya bayangan ini diubah menjadi sinyal-sinyal biolistrik oleh
retina untuk disampaikan ke otak. Akhirnya orang mendapatkan kesan
melihat benda tersebut setelah otak menangkap dan mengolah sinyal-sinyal
tersebut.
Fotoreseptor yang terdapat di retina mats terdiri dari sel batang dan sel kerucut. Sel batang mengandung bahan kimia fotosensitif yang disebut Rhodopsin sedangkan sel kerucut mengandung satu dari beberapa fotopigmen (Photopsin), yang terjrai apabila terkena cahaya. Dalam keadaan gelap rhodopsin di sel batang tidak aktif. Bila ada cahaya maka akan terjadi dekomposisi dari rhodopsin untuk menjadi vitamin A. Pengaktifan rhodopsin akan mengakibatkan fototransduksi yang mencetuskan pembentukan serangkaian zat antara, salah satunya Metarhodopsin II yang merupakan senyawa kunci untuk memulai penutupan saluran Na+. Hal tersebut menyebabkan hiperpotarisasi yang menurunkan kecepatan lepas muatan sel batang ke sel kedua retina, yaitu sel bipolar sehingga inhibisi terhadap sel bipolar lenyap dan sel bipolar mengalami depolarisasi. Depolarisasi sel bipolar menyebabkan munculnya suatu potensial aksi di sel ketiga retina, sel ganglion. Potensial aksi yang dihasilkan sel ganglion dikirim ke otak melalui saraf optikus.
Didalam mata manusia ada dua jenis fotoreseptor, yang dapat dibedakan dari bentuknya, yaitu fotoreseptor berbentuk batang silinder (rods) dan yang berbentuk kerucut (cones). Fotoreseptor batang ukurannya panjang dan tipis, dan jumlahnya sangat banyak hingga mencapai 100 juta buah. Fungsi dari fotoreseptor ini adalah untuk menangkap luminansi citra dan mampu menangkap bayangan meskipun pencahayaannya rendah. Fotoreseptor kerucut bersifat pendek dan tebal. Fotoreseptor ini dimampatkan di suatu daerah pada pusat mata yang disebut fovea (Gb.2.1(b)). Jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jensi batang dan bertanggung jawab untuk menangkap warna pada bayangan benda.
Mata manusia dapat melihat karena adanya pantulan cahaya dari benda. Cahaya yang dapat ditangkap oleh mata manusia berada pada daerah optik dengan rentang panjang gelombang 350-780 nm. Intensitas cahaya dinyatakan sebagai sebaran energi I(λ) dan mata manusia sanggup beroperasi pada 10 orde derajat luminansi.
Luminansi atau intensitas adalah suatu ukuran absolut, tidak bergantung pada cahaya disekitarnya. Luminansi pada suatu titik dalam ruang L(x,y) menyatakan sebaran energi pada titik tersebut untuk suatu jangkauan panjang gelombang,
dimana I(x,y,λ) adalah sebaran cahaya spasial dan V(λ) adalah fungsi efisiensi relatif dari sistem visual yang bentuknya ditentukan oleh fungsi transfer dari fotoreseptor. Kecerahan (brightness) berkaitan dengan tingkat luminansi yang diindera. Ini adalah nilai relatif dan harganya bergantung pada luminansi di sekitarnya. Mata manusia lebih sensitif terhadap kontras luminansi daripada nilai absolut luminansi.
Kualitas suatu citra dapat diukur dengan dua cara, yaitu secara subyektif dan secara obyektif. Dalam pengukuran subyektif, pengujian dilakukan oleh manusia dimana suatu tim penilai disajikan gambar yang sama kemudian diminta memberikan skor pada gambar tersebut. Skala kualitas biasanya dalam rentang 1 sampai 5, berkaitan dengan citra yang memiliki kualitas: tidak memuaskan, jelek, rata-rata, baik, dan sangat baik. Secara obyektif, citra diukur dari MSE dan variasi nilai ini. Kelebihan teknik pengukuran ini dibandingkan dengan cara subyektif adalah: sederhana, kurang bergantung opini individu dan mudah ditangani secara matematis. Kekurangannya adalah nilai yang diperoleh tidak selalu mencerminkan apa yg dilihat oleh mata manusia.
Disamping MSE, dua ukuran obyektif yang sering dipakai dalam pengolahan citra adalah SNR dan PSNR. Nilai SNR dan PSNR disukai karena skornya menunjukkan kualitas dari sinyal atau citra, artinya, citra dengan SNR atau PSNR yang tinggi memiliki kualitas yang lebih baik dari pada yang memiliki SNR atau PSNR rendah. Hal ini berlawanan dengan MSE. SNR dan PSNR didefinisikan sebagai berikut:
dalam rumus diatas, 2sσ menyatakan nilai variansi atau energi dari sinyal asal, menyatakan variansi dari sinyal kesalahan dan A adalah nilai puncak-ke-puncak dari sinyal. Nilai ini dinyatakan dalam satuan dB. Nilai PSNR biasanya 12-15 dB lebih tinggi daripada nilai SNR. 2eσ
2 Rerpresentasi Warna
Warna yang dilihat mata bergantung pada kandungan spektral (komposisi panjang gelombang), misalnya cahaya dengan kandungan spektral tinggi pada daerah 700 nm akan menunjukkan warna merah. Jika semua gelombang dalam daerah cahaya tampak memiliki energi seragam, maka akan terlihat warna putih.
Pada tahun 1802, Thomas Young menemukan bahwa sebarang warna dapat dibentuk dengan mencampurkan 3 warna utama secara benar. Ada beberapa cara menyatakan warna dalam citra dijital. Salah satu diantaranya adalah sistem luminansi-krominansi. Luminansi menunjukkan kecerahan, sedangkan krominansi—yang terdiri dari hue dan saturasi, menentukan warna. Hue menentukan “tone” dari warna (kemerahan, kehijauan dst) dan bergantung pada puncak panjang gelombang. Saturasi menggambarkan warna murni dan bergantung pada sebaran (lebar pita) dari spektrum cahaya.
Mata manusia memiliki tiga tipe fotoreseptor kerucut,masing-masing dengan puncak sensitivitas bergantung λ. Spektra serapan Si(λ) dari fotoreseptor ini memiliki puncak disekitar 450 nm (biru), 550 nm (hijau), dan 620 nm (kuning-hijau). Sensasi warna yang digambarkan oleh tanggapan spektralnya.
Sistem warna lain yang juga sering dipakai adalah CIE (Commision Internationale de L’Eclairage/ komite internasional standard warna) yang menyatakan warna dalam spektra primer RGB (Red-Green-Blue). Sumber utama yang dipakai dalam sistem ini adalah cahaya monokromatis dengan panjang gelombang 700 nm (merah), 546 nm (hijau), dan 435 nm (biru). Sinar putih referensi memiliki spektrum datar dengan komposisi R=G=B=1. Sistem CIE diperlihatkan pada Gambar 2.5.
Satu hal yang sangat penting didalam berbagia sistem warna adalah satu sistem dapat diterjemahkan ke sistem warna lain melalui transformasi, misalnya dengan mengalikan vektor warna dengan suatu matriks
Beberapa sistem warna lainnya adalah YUV untuk sistem PAL, HSI (Hue, Saturation, Intensity) dan CMY (Cyan, Magenta, Yellow) untuk sistem percetakan. CMY adalah komplemen dari sistem RGB. Representasi suatu citra berwarna kedalam tiga jenis sistem; RGB, HSV dan YUV.
Fotoreseptor yang terdapat di retina mats terdiri dari sel batang dan sel kerucut. Sel batang mengandung bahan kimia fotosensitif yang disebut Rhodopsin sedangkan sel kerucut mengandung satu dari beberapa fotopigmen (Photopsin), yang terjrai apabila terkena cahaya. Dalam keadaan gelap rhodopsin di sel batang tidak aktif. Bila ada cahaya maka akan terjadi dekomposisi dari rhodopsin untuk menjadi vitamin A. Pengaktifan rhodopsin akan mengakibatkan fototransduksi yang mencetuskan pembentukan serangkaian zat antara, salah satunya Metarhodopsin II yang merupakan senyawa kunci untuk memulai penutupan saluran Na+. Hal tersebut menyebabkan hiperpotarisasi yang menurunkan kecepatan lepas muatan sel batang ke sel kedua retina, yaitu sel bipolar sehingga inhibisi terhadap sel bipolar lenyap dan sel bipolar mengalami depolarisasi. Depolarisasi sel bipolar menyebabkan munculnya suatu potensial aksi di sel ketiga retina, sel ganglion. Potensial aksi yang dihasilkan sel ganglion dikirim ke otak melalui saraf optikus.
Didalam mata manusia ada dua jenis fotoreseptor, yang dapat dibedakan dari bentuknya, yaitu fotoreseptor berbentuk batang silinder (rods) dan yang berbentuk kerucut (cones). Fotoreseptor batang ukurannya panjang dan tipis, dan jumlahnya sangat banyak hingga mencapai 100 juta buah. Fungsi dari fotoreseptor ini adalah untuk menangkap luminansi citra dan mampu menangkap bayangan meskipun pencahayaannya rendah. Fotoreseptor kerucut bersifat pendek dan tebal. Fotoreseptor ini dimampatkan di suatu daerah pada pusat mata yang disebut fovea (Gb.2.1(b)). Jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jensi batang dan bertanggung jawab untuk menangkap warna pada bayangan benda.
Mata manusia dapat melihat karena adanya pantulan cahaya dari benda. Cahaya yang dapat ditangkap oleh mata manusia berada pada daerah optik dengan rentang panjang gelombang 350-780 nm. Intensitas cahaya dinyatakan sebagai sebaran energi I(λ) dan mata manusia sanggup beroperasi pada 10 orde derajat luminansi.
Luminansi atau intensitas adalah suatu ukuran absolut, tidak bergantung pada cahaya disekitarnya. Luminansi pada suatu titik dalam ruang L(x,y) menyatakan sebaran energi pada titik tersebut untuk suatu jangkauan panjang gelombang,
dimana I(x,y,λ) adalah sebaran cahaya spasial dan V(λ) adalah fungsi efisiensi relatif dari sistem visual yang bentuknya ditentukan oleh fungsi transfer dari fotoreseptor. Kecerahan (brightness) berkaitan dengan tingkat luminansi yang diindera. Ini adalah nilai relatif dan harganya bergantung pada luminansi di sekitarnya. Mata manusia lebih sensitif terhadap kontras luminansi daripada nilai absolut luminansi.
Kualitas suatu citra dapat diukur dengan dua cara, yaitu secara subyektif dan secara obyektif. Dalam pengukuran subyektif, pengujian dilakukan oleh manusia dimana suatu tim penilai disajikan gambar yang sama kemudian diminta memberikan skor pada gambar tersebut. Skala kualitas biasanya dalam rentang 1 sampai 5, berkaitan dengan citra yang memiliki kualitas: tidak memuaskan, jelek, rata-rata, baik, dan sangat baik. Secara obyektif, citra diukur dari MSE dan variasi nilai ini. Kelebihan teknik pengukuran ini dibandingkan dengan cara subyektif adalah: sederhana, kurang bergantung opini individu dan mudah ditangani secara matematis. Kekurangannya adalah nilai yang diperoleh tidak selalu mencerminkan apa yg dilihat oleh mata manusia.
Disamping MSE, dua ukuran obyektif yang sering dipakai dalam pengolahan citra adalah SNR dan PSNR. Nilai SNR dan PSNR disukai karena skornya menunjukkan kualitas dari sinyal atau citra, artinya, citra dengan SNR atau PSNR yang tinggi memiliki kualitas yang lebih baik dari pada yang memiliki SNR atau PSNR rendah. Hal ini berlawanan dengan MSE. SNR dan PSNR didefinisikan sebagai berikut:
dalam rumus diatas, 2sσ menyatakan nilai variansi atau energi dari sinyal asal, menyatakan variansi dari sinyal kesalahan dan A adalah nilai puncak-ke-puncak dari sinyal. Nilai ini dinyatakan dalam satuan dB. Nilai PSNR biasanya 12-15 dB lebih tinggi daripada nilai SNR. 2eσ
2 Rerpresentasi Warna
Warna yang dilihat mata bergantung pada kandungan spektral (komposisi panjang gelombang), misalnya cahaya dengan kandungan spektral tinggi pada daerah 700 nm akan menunjukkan warna merah. Jika semua gelombang dalam daerah cahaya tampak memiliki energi seragam, maka akan terlihat warna putih.
Pada tahun 1802, Thomas Young menemukan bahwa sebarang warna dapat dibentuk dengan mencampurkan 3 warna utama secara benar. Ada beberapa cara menyatakan warna dalam citra dijital. Salah satu diantaranya adalah sistem luminansi-krominansi. Luminansi menunjukkan kecerahan, sedangkan krominansi—yang terdiri dari hue dan saturasi, menentukan warna. Hue menentukan “tone” dari warna (kemerahan, kehijauan dst) dan bergantung pada puncak panjang gelombang. Saturasi menggambarkan warna murni dan bergantung pada sebaran (lebar pita) dari spektrum cahaya.
Mata manusia memiliki tiga tipe fotoreseptor kerucut,masing-masing dengan puncak sensitivitas bergantung λ. Spektra serapan Si(λ) dari fotoreseptor ini memiliki puncak disekitar 450 nm (biru), 550 nm (hijau), dan 620 nm (kuning-hijau). Sensasi warna yang digambarkan oleh tanggapan spektralnya.
Sistem warna lain yang juga sering dipakai adalah CIE (Commision Internationale de L’Eclairage/ komite internasional standard warna) yang menyatakan warna dalam spektra primer RGB (Red-Green-Blue). Sumber utama yang dipakai dalam sistem ini adalah cahaya monokromatis dengan panjang gelombang 700 nm (merah), 546 nm (hijau), dan 435 nm (biru). Sinar putih referensi memiliki spektrum datar dengan komposisi R=G=B=1. Sistem CIE diperlihatkan pada Gambar 2.5.
Satu hal yang sangat penting didalam berbagia sistem warna adalah satu sistem dapat diterjemahkan ke sistem warna lain melalui transformasi, misalnya dengan mengalikan vektor warna dengan suatu matriks
Beberapa sistem warna lainnya adalah YUV untuk sistem PAL, HSI (Hue, Saturation, Intensity) dan CMY (Cyan, Magenta, Yellow) untuk sistem percetakan. CMY adalah komplemen dari sistem RGB. Representasi suatu citra berwarna kedalam tiga jenis sistem; RGB, HSV dan YUV.
Label:
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Biologi: JARINGAN HEWAN DAN TUMBUHAN
A. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan permanen.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional ; artinya mampu membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Ciri-ciri sel meristem adalah berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, inti besar, dan plastida belum matang. Jaringan Meristem disebut juga jaringan muda.
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada tiga macam meristem, yaitu : meristem apikal, lateral, dan interkalar.
Sedangkan, dilihat dari asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi :
a. Promeristem
Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada dalam masa embrional.
b. Meristem Primer
Meristem Primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrional. Meristem terdapat misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai 3 jaringan meristem, yaitu : protoderma, prokambium, dan meristem dasar.
c. Meristem Sekunder
Meristem Sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi tetapi menjadi embrional sejati.
2. Jaringan Dewasa (Permanen)
Jaringan Dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sifat-sifat jaringan dewasa antara lain :
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Mempunyai ukuran yang relatif besar dibanding sel-sel meristem.
c. Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selapuit yang menempel pada dinding sel.
d. Kadang-kadang selnya telah mati.
e. Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya.
f. Di antara sel-selnya, dijumpai ruang-ruang antar sel.
Jaringan dewasa terdiri dari :
a. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, batang, daun, bunga dan buah. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan sehingga jaringan epidermis disebut jaringan pelindung.
Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan atau derivat epidermis, misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika, dan sel gabus.
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan proses fisiologis.
Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan. Contohnya, parenkim dijumpai di antara epidermis dan pembuluh angkut pada akar dan batang.
c. Jaringan Penyokong (Penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
d. Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhantingkat tingi terdiri dari xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea, trakeid,serta unsur-unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem.
Xilem
Fungsi utama dari xilem adalah untuk sirkulasi air dan mineral dari akar. Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut kompleks yang terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya, sel-sel penyusun xilem merupakan sel-sel mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin, sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari unsur trakeal, serabut xilem dan parenkim xilem.
Floem
Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim, dan serabut floem.
e. Jaringan Gabus
Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya agar tidak kehilangan air yang berlebihan.
f. Jaringan Sekretoris
Jaringan dinamakan juga kelenjar internal. Penyusun jaringan sekrotaris yang penting adalah sebagai berikut :
1. Sel kelenjar
2. Saluran kelenjar
3. Saluran getah
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Organ-organ pada tumbuhan meliputi batang, akar, daun, bunga, buah, dan biji.
1. Akar (Radiks)
Berdasarkan asalnya, akar tumbuhan dibagi dalam 2 kategoris, yaitu ; akar primer dan akar liar. Struktur anatomi akar dapat diamati dengan cara memotong akar secara melintang. Urutan dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Stele
2. Batang (Caulis)
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh serta menghubungkan bagian akar dan daun. Susunan batang hampir sama dengan susunan akar. Perbedaan struktur anatomi akar dan batang adalah pada akar terdapat endodermis, sedangkan pada batang tidak terdapat endodermis. Lapisan penyusun batang dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :
a. Epidermis
b. Korteks
c. Stele
Fungsi batang antara lain :
alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh.
alat perkembangbiakan vegetatif
alat penyimpan bahan makanan cadangan
tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah
3. Daun (Folium)
Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berupa upih daun, tangkai daun, dan helai daun. Akan tetapi, banyak tumbuhan tidak memiliki bagian secara lengkap.
Daun biasanya tersusun oleh berbagai macam jaringan sebagai berikut :
Jaringan pelindung
Jaringan dasar
Jaringan pengangkut
Jaringan penguat
Jaringan sekretori
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis.
a. Epidermis
Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya
Terdapat lapisan kutikula (lilin)
b. Parenkim
terdapat 2 macam parenkim, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (bunga karang) yang keduanya membentuk daging daun (mesofil).
c. Berkas pengangkut
Terdiri atas xylem dan phloem
Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan lanjutan dari ranting atau batang
4. Bunga (Flos)
Bunga merupakan alat reproduksi generatif yang muncul hanya pada saat tumbuhan mencapai usia tertentu. Pada bunga terjadi penyerbukan dan pembuahan yang menghasilkan buah.
Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang telah mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai alat reproduksi yang menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Adapun bagian-bagian bunga meliputi :
Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal) yang berwarna hijau. Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika masih kuncup dari kekeringan.
Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau hewan lain yang akan menyerbuk bunga.
Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari (stamen)
Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel) yang akan membentuk putik (pistil).
5. Buah
Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik disebut penyerbukan. Penyerbukan diikuti oleh pembuahan yang sesudahnya bakal buah dan biji berkembang menjadi buah.
6. Biji (Sperm)
Biji yang mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi tumbuhan.
A. STRUKTUR DAN FUNSI JARINGAN HEWAN
Jaringan penyusun tubuh hewan ada empat macam, yaitu :
1. Jaringan epitelium
Merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Berfungsi untu melindungi permukaan luar dan dalam organ. Berdasarkan susunan sel terdapat epitelium sederhana dan epitelium kompleks :
1. Epitelium pipih
2. Epitelium silindris
3. Epitelium kubus
4. Epitelium transisional
5. Epitelium Kelenjar
2. Jaringan ikat
Merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian tubuh. Berfungsi untuk melindungi jaringan & organ dan untuk mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan & untuk membentuk organ.
Sel-sel jaringan ikat :
Fibroblas
Berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein untuk membentuk matriks
Makrophag
Tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi menjadi fagositosis
Sel lemak
Menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun lemak
Sel plasma
Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk meghasilkan antibody.
Sel tiang (mast cell)
Berfungsi untuk heparin dan histamine.
Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya :
a. Jaringan ikat longgar
Bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen, retikuler dan elastin. Berfungsi sebagai pembungkus organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian dari jaringan lainnya.
b. Jaringan ikat padat
Bersifat tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat kolagen yang berwarna putih dan padat sehingga cairannya berkurang.Berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti pada katub jantung, kapsul persendian, fasia, tendon dan ligamen.
3. Jaringan otot
Merupakan jaringan yang menggerakkan bagian-bagian tubuh.
4. Kartilago (Tulang Rawan)
Berfungsi untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada embrio maupun pada saat dewasa.
5. Jaringan saraf
Merupakan jaringan yang menanggapi rangsang dan meneruskan rangsang dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuih yang lain.
B. ORGAN PADA HEWAN
Organ merupakan bagian tubuh yang tersusun oleh beberapa jenis jaringan. Organ dapat memiliki satu atau lebih fungsi tertentu.
Organ-organ mempunyai bentuk dan posisi tertentu di dalam tubuh. Posisi organ di dalam tubuh disesuaikan dengan funsinya sebagai pembentuk sistem organ tertentu. Contohnya, paru-paru terletak di rongga dada, berhubungan dengan tenggorokan, dan berfungsi sebagai sistem respirasi.
C. KANKER
Kanker merupakan jaringan yangtumbuh tak terkendali akibat adanya faktor pencetus yang menyebabkan terganggunya kegiatan metabolisme. Mieloma adalah sebuah kanker sel pembentuk antibodi yang disebut sel plasma.
1. Penyebab Kanker
Kanker dapat timbul kareba faktor genetik atau karena karsinogen.
a. Faktor genetik
Sel kanker merupakan sifat yang diwariskan secara tetap. Sel kanker diwariskan ke generasi berikutnya pada setiap mitosis seperti sifat lain yang dikontrol secara genetik.
b. Faktor karsinogen
Zat kimia tertentu bersifat karsinogen (menyebabkan kanker) karena berinteraksi langsung dengan molekul DNA.
2. Resistensi Bawaan
Sel-sel manusia memproduksi tiga jenis interferon sesuai dengan jenis sel yang memproduksinya, yaitu :
Interferon fibroblas
Interferon leukosit
Interferon sel-sel T.
Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan permanen.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional ; artinya mampu membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Ciri-ciri sel meristem adalah berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, inti besar, dan plastida belum matang. Jaringan Meristem disebut juga jaringan muda.
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada tiga macam meristem, yaitu : meristem apikal, lateral, dan interkalar.
Sedangkan, dilihat dari asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi :
a. Promeristem
Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada dalam masa embrional.
b. Meristem Primer
Meristem Primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrional. Meristem terdapat misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai 3 jaringan meristem, yaitu : protoderma, prokambium, dan meristem dasar.
c. Meristem Sekunder
Meristem Sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi tetapi menjadi embrional sejati.
2. Jaringan Dewasa (Permanen)
Jaringan Dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sifat-sifat jaringan dewasa antara lain :
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Mempunyai ukuran yang relatif besar dibanding sel-sel meristem.
c. Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selapuit yang menempel pada dinding sel.
d. Kadang-kadang selnya telah mati.
e. Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya.
f. Di antara sel-selnya, dijumpai ruang-ruang antar sel.
Jaringan dewasa terdiri dari :
a. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, batang, daun, bunga dan buah. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan sehingga jaringan epidermis disebut jaringan pelindung.
Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan atau derivat epidermis, misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika, dan sel gabus.
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan proses fisiologis.
Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan. Contohnya, parenkim dijumpai di antara epidermis dan pembuluh angkut pada akar dan batang.
c. Jaringan Penyokong (Penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
d. Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhantingkat tingi terdiri dari xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea, trakeid,serta unsur-unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem.
Xilem
Fungsi utama dari xilem adalah untuk sirkulasi air dan mineral dari akar. Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut kompleks yang terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya, sel-sel penyusun xilem merupakan sel-sel mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin, sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari unsur trakeal, serabut xilem dan parenkim xilem.
Floem
Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim, dan serabut floem.
e. Jaringan Gabus
Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya agar tidak kehilangan air yang berlebihan.
f. Jaringan Sekretoris
Jaringan dinamakan juga kelenjar internal. Penyusun jaringan sekrotaris yang penting adalah sebagai berikut :
1. Sel kelenjar
2. Saluran kelenjar
3. Saluran getah
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Organ-organ pada tumbuhan meliputi batang, akar, daun, bunga, buah, dan biji.
1. Akar (Radiks)
Berdasarkan asalnya, akar tumbuhan dibagi dalam 2 kategoris, yaitu ; akar primer dan akar liar. Struktur anatomi akar dapat diamati dengan cara memotong akar secara melintang. Urutan dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Stele
2. Batang (Caulis)
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh serta menghubungkan bagian akar dan daun. Susunan batang hampir sama dengan susunan akar. Perbedaan struktur anatomi akar dan batang adalah pada akar terdapat endodermis, sedangkan pada batang tidak terdapat endodermis. Lapisan penyusun batang dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :
a. Epidermis
b. Korteks
c. Stele
Fungsi batang antara lain :
alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh.
alat perkembangbiakan vegetatif
alat penyimpan bahan makanan cadangan
tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah
3. Daun (Folium)
Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berupa upih daun, tangkai daun, dan helai daun. Akan tetapi, banyak tumbuhan tidak memiliki bagian secara lengkap.
Daun biasanya tersusun oleh berbagai macam jaringan sebagai berikut :
Jaringan pelindung
Jaringan dasar
Jaringan pengangkut
Jaringan penguat
Jaringan sekretori
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis.
a. Epidermis
Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya
Terdapat lapisan kutikula (lilin)
b. Parenkim
terdapat 2 macam parenkim, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (bunga karang) yang keduanya membentuk daging daun (mesofil).
c. Berkas pengangkut
Terdiri atas xylem dan phloem
Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan lanjutan dari ranting atau batang
4. Bunga (Flos)
Bunga merupakan alat reproduksi generatif yang muncul hanya pada saat tumbuhan mencapai usia tertentu. Pada bunga terjadi penyerbukan dan pembuahan yang menghasilkan buah.
Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang telah mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai alat reproduksi yang menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Adapun bagian-bagian bunga meliputi :
Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal) yang berwarna hijau. Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika masih kuncup dari kekeringan.
Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau hewan lain yang akan menyerbuk bunga.
Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari (stamen)
Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel) yang akan membentuk putik (pistil).
5. Buah
Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik disebut penyerbukan. Penyerbukan diikuti oleh pembuahan yang sesudahnya bakal buah dan biji berkembang menjadi buah.
6. Biji (Sperm)
Biji yang mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi tumbuhan.
A. STRUKTUR DAN FUNSI JARINGAN HEWAN
Jaringan penyusun tubuh hewan ada empat macam, yaitu :
1. Jaringan epitelium
Merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Berfungsi untu melindungi permukaan luar dan dalam organ. Berdasarkan susunan sel terdapat epitelium sederhana dan epitelium kompleks :
1. Epitelium pipih
2. Epitelium silindris
3. Epitelium kubus
4. Epitelium transisional
5. Epitelium Kelenjar
2. Jaringan ikat
Merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian tubuh. Berfungsi untuk melindungi jaringan & organ dan untuk mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan & untuk membentuk organ.
Sel-sel jaringan ikat :
Fibroblas
Berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein untuk membentuk matriks
Makrophag
Tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi menjadi fagositosis
Sel lemak
Menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun lemak
Sel plasma
Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk meghasilkan antibody.
Sel tiang (mast cell)
Berfungsi untuk heparin dan histamine.
Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya :
a. Jaringan ikat longgar
Bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen, retikuler dan elastin. Berfungsi sebagai pembungkus organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian dari jaringan lainnya.
b. Jaringan ikat padat
Bersifat tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat kolagen yang berwarna putih dan padat sehingga cairannya berkurang.Berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti pada katub jantung, kapsul persendian, fasia, tendon dan ligamen.
3. Jaringan otot
Merupakan jaringan yang menggerakkan bagian-bagian tubuh.
4. Kartilago (Tulang Rawan)
Berfungsi untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada embrio maupun pada saat dewasa.
5. Jaringan saraf
Merupakan jaringan yang menanggapi rangsang dan meneruskan rangsang dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuih yang lain.
B. ORGAN PADA HEWAN
Organ merupakan bagian tubuh yang tersusun oleh beberapa jenis jaringan. Organ dapat memiliki satu atau lebih fungsi tertentu.
Organ-organ mempunyai bentuk dan posisi tertentu di dalam tubuh. Posisi organ di dalam tubuh disesuaikan dengan funsinya sebagai pembentuk sistem organ tertentu. Contohnya, paru-paru terletak di rongga dada, berhubungan dengan tenggorokan, dan berfungsi sebagai sistem respirasi.
C. KANKER
Kanker merupakan jaringan yangtumbuh tak terkendali akibat adanya faktor pencetus yang menyebabkan terganggunya kegiatan metabolisme. Mieloma adalah sebuah kanker sel pembentuk antibodi yang disebut sel plasma.
1. Penyebab Kanker
Kanker dapat timbul kareba faktor genetik atau karena karsinogen.
a. Faktor genetik
Sel kanker merupakan sifat yang diwariskan secara tetap. Sel kanker diwariskan ke generasi berikutnya pada setiap mitosis seperti sifat lain yang dikontrol secara genetik.
b. Faktor karsinogen
Zat kimia tertentu bersifat karsinogen (menyebabkan kanker) karena berinteraksi langsung dengan molekul DNA.
2. Resistensi Bawaan
Sel-sel manusia memproduksi tiga jenis interferon sesuai dengan jenis sel yang memproduksinya, yaitu :
Interferon fibroblas
Interferon leukosit
Interferon sel-sel T.
Label:
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Senin, 10 Juni 2013
Kimia: Bilangan avogadro
1.
Bilangan
Avogadro
Bilangan avogadro adalah jumlah molekul yang terdapat dalam satu mol
atau berat gram molekul dari bahan apapun. Satu gram berat molekul adalah berat
suatu zat (dalam gram) yang secara numerik setara dengan berat molekul
berdimensi dari substansinya. Jumlah molekul dalam satu gram berat molekul
telah ditentukan kira-kira sekitar 6.0221367x1023 molekul.
Hukum
Avogadro
Hukum avogadro merupakan hukum kimia dasar yang menyatakan bahwa gas-gas yang memiliki volume,
suhu, dan tekanan yang sama, memiliki jumlah partikel yang sama pula. Hukum ini
pertama kali diusulkan sebagai sebuah hipotesis oleh fisikawan Italia, Amadeo
Avogadro, pada 1811.
Para
ahli kimia dan fisika terus mengembangkan hipotesis ini dan pada 1850-an,
terutama atas kerja keras ahli kimia Stanislao Cannizzaro, hukum avogadro diterima secara
universal.
Suhu
0ºC (32ºF) dan tekanan sama dengan tekanan atmosfer bumi di permukaan laut yang disebut suhu dan tekanan standar
(STP). Menurut hukum avogadro, 1 meter kubik oksigen pada STP mengandung jumlah
partikel sama dengan 1 meter kubik nitrogen pada STP.
Hukum
avogadro menyatakan bahwa satu mol setiap gas pada STP menempati volume 22,4
liter. Sebuah mol beratnya adalah 6,02x1023 partikel dasar (atam atau molekul)
suatu zat.
Hukum
avogadro begitu mudah dibuktikan melalui teori kinetik, ditunjukkan bahwa volume gas tertentu pada suhu
dan tekanan tertentu, selalu mengandung jumlah molekul yang sama, terlepas dari
gas yang dipilih. Bagaimanapun, angka ini tidak bisa ditentukan secara akurat.
Para
ahli fisika abad ke-19 tidak memiliki pengetahuan mengenai masa molekul atau
atom dan ukurannya sampai pergantian abad ke-20, setelah penemuan elektron oleh
ahli fisika Amerika, Robert Andrews Millikan, yang menentukan dengan hati-hati
muatannya.
Penentuan
ini, akhirnya, menunjukkan angka avogadro tersebut secara akurat, bahwa jumlah molekul dalam
jumlah bahan yang sama beratnya sama dengan molekulnya.
2.
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah
istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Hal ini dapat berupa proses redoks
yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida,
atau reduksi karbon
oleh hidrogen
menghasilkan metana(CH4),
ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan
transfer elektron
yang rumit.
Istilah redoks berasal dari
dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan
dengan mudah sebagai berikut:
- Reduksi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
- Oksidasi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Walaupun
cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah
persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan
oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu
terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan
bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi.
Dalam prakteknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi,
namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai "redoks"
walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang
melibatkan ikatan kovalen)
3. Konsep Mol
Saat kita membeli apel atau daging
kita selalu mengatakan kepada penjual berapa kilogram yang ingin kita beli,
demikian pula berapa liter saat kita ingin membeli minyak tanah. Jarak
dinyatakan dalam satuan meter atau kilometer. Ilmu kimia menggunakan satuan mol
untuk menyatakan satuan jumlah atau banyaknya materi.
Unsur dengan jumlah mol berbeda
Hubungan
Mol dengan Tetapan Avogadro
Kuantitas atom, molekul dan ion
dalam suatu zat dinyatakan dalam satuan mol. Misalnya, untuk mendapatkan
18 gram air maka 2 gram gas hidrogen direaksikan dengan 16 gram gas oksigen.
2H2O
+ O2 → 2H2O
Dalam 18 gram air terdapat 6,023×1023
molekul air. Karena jumlah partikel ini sangat besar maka tidak praktis untuk
memakai angka dalam jumlah yang besar. Sehingga iistilah mol diperkenalkan
untuk menyatakan kuantitas ini. Satu mol adalah
jumlah zat yang mangandung partikel (atom, molekul, ion)
sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram karbon dengan nomor massa 12
(karbon-12, C-12). Jumlah atom yang terdapat dalam 12
gram karbon-12 sebanyak 6,02×1023 atom C-12. tetapan ini
disebut tetapan Avogadro.
Tetapan
Avogadro (L) = 6,02×1023 partikel/mol
Lambang L menyatakan huruf pertama
dari Loschmidt, seorang ilmuwan austria yang pada tahun 1865 dapat menentukan
besarnya tetapan Avogadro dengan tepat. Sehingga,
1 mol
emas = 6,02×1023 atom emas
1 mol
air = 6,02×1023
atom air
1 mol
gula = 6,02×1023 molekul
gula
1
mol zat X = L buah partikel zat X
Hubungan
Mol dengan Jumlah Partikel
Telah diketahui bahwa 1mol zat X = l
buah partikel zat X, maka
2 mol zat
X = 2 x L partikel zat X
5 mol zat
X = 5 x L partikel zat X
n mol zat
X = n x L partikel zat X
Jumlah
partikel = n x L
Contoh soal:
Berapa mol atom timbal dan oksigen
yang dibutuhkan untuk membuat 5 mol timbal dioksida (PbO2).
Jawab :
1 mol timbal dioksida tersusun oleh
1 mol timbal dan 2 mol atom oksigen (atau 1 mol molekul oksigen, O2).
Sehingga terdapat
Atom
timbal = 1 x 5 mol = 5 mol
Atom oksigen = 2 x
5 mol = 10 mol (atau 5 mol molekul oksigen, O2)
Contoh soal
Berapa jumlah atom besi (Ar Fe = 56
g/mol) dalam besi seberat 0,001 gram.
Jawab
Massa
Molar
Telah diketahui bahwa satu mol
adalah jumlah zat yang mengandung partikel (atom, molekul, ion) sebanyak atom
yang terdapat dalam 12 gram karbon dengan nomor massa 12 (karbon-12, C-12).
Sehingga terlihat bahwa massa 1 mol C-12 adalah 12 gram. Massa 1 mol zat
disebut massa molar. Massa molar sama dengan massa molekul relatif (Mr) atau
massa atom relatif (Ar) suatu zat yang dinyatakan dalam gram.
Massa
molar = Mr atau Ar suatu zat (gram)
Contoh:
Massa dan Jumlah Mol Atom/Moleku
Hubungan mol dan massa dengan massa
molekul relatif (Mr) atau massa atom relatif (Ar) suatu zat dapat dicari dengan
Gram
= mol x Mr atau Ar
Contoh soal:
Berapa mol besi seberat 20 gram jika
diketahui Ar Fe = 56 g/mol
Jawab :
Besi tersusun oleh atom-atom besi,
maka jumlah mol besi
Contoh soal :
Berapa gram propana C3H8
dalam 0,21 mol jika diketahui Ar C = 12 dan H = 1
Jawab:
Mr Propana = (3 x 12) + (8 x 1) = 33
g/mol, sehingga,
gram propana = mol x Mr = 0,21 mol x
33 g/mol = 9,23 gram
Volume
Molar
Avogadro mendapatkan hasil dari
percobaannya bahwa pada suhu 0°C (273 K) dan tekanan 1 atmosfir (76cmHg)
didapatkan tepat 1 liter oksigen dengan massa 1,3286 gram. Maka,
Karena volume gas oksigen (O2)
= 1 liter,
Pengukuran dengan kondisi 0°C (273
K) dan tekanan 1 atmosfir (76cmHg) disebut juga keadaan STP(Standard
Temperature and Pressure). Pada keadaan STP, 1 mol gas oksigen sama dengan 22,3
liter.
Avogadro yang menyata-kan bahwa pada
suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang bervolume sama mengandung jumlah
molekul yang sama. Apabila jumlah molekul sama maka jumlah molnya akan sma.
Sehingga, pada suhu dan tekanan yang sama, apabila jumlah mol gas sama maka
volumenyapun akan sama. Keadaan standar pada suhu dan tekanan yang sma
(STP) maka volume 1 mol gas apasaja/sembarang berharga sama yaitu 22,3 liter.
Volume 1 mol gas disebut sebagai volume molar gas (STP) yaitu 22,3 liter/mol.
Volume
Gas Tidak Standar
Persamaan
gas ideal
Persamaan gas ideal dinyatakan
dengan:
PV=nRT
keterangan:
P; tekanan gas (atm)
V; volume gas (liter)
N; jumlah mol gas
R; tetapan gas ideal (0,082 liter
atm/mol K) T; temperatur mutlak (Kelvin)
Gas
Pada Suhu dan Tekanan Sama
Avogadro melalui percobaannya
menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama,
gas-gas yang bervolume sama mengandung jumlah molekul
yang sama. Apabila jumlah molekulnya sama maka jumlah molnya sama. Jadi pada
suhu dan tekanan yang sama perbandingan mol gas sama dengan perbandingan volume
gas. Maka,
Molaritas
Larutan merupakan campuran antara
pelarut dan zat terlarut. Jumlah zat terlarut dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi. Salah satu cara untuk menyatakan
konsentrasi dan umumnya digunakan adlah dengan molaritas (M).
molaritas merupakan ukuran banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
pengenceran dilakukan apabila
larutan terlalu pekat. Pengenceran dilakukan dengan penambahan air. Pengenceran
tidak merubah jumlah mol zat terlarut. Sehingga,
V1M1
= V2M2
keterangan:
V1 = volume sebelum
pengenceran
M1 = molaritas sebelum
pengenceran
V2 = volume sesudah
pengenceran
M2 = molaritas sesudah
pengenceran
Label:
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Langganan:
Postingan (Atom)